Materi Sidang Komprehensif Jurusan Manajemen Pemasaran : Tentang MANAJEMEN STRATEGI
INTISARINYA :
- Definsi Manajenen Strategi adalah proses atau rangkaian pengambilan keputusan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh serta cara pelaksanaannya yang diimplementasikan didalam jajaran perusahaan.
- Proses Manajemen Strategi dibagi menjadi 3 ;
1. Formulasi Strategi (ada 6 tahap)
2. Implementasi Strategi
3. Evaluasi Strategi
6 tahap formulasi strategi :
- Penentuan Visi dan Misi
- Identifikasi OT (Opportunity&Threat)
- Identifikasi SW (Strength&Weakness)
- Tujuan Jangka Panjang
- Alternatif strategi (ada 4)
- Pilihan Strategi (Matrix digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan & Terdapat 9 Matrix)
Macam-Macam Matrix sebagai berikut ada 9 matrix :
1. BCG (Boston Consulting Group)
2. SPACE (Strategic Positioning and Action Evaluation)
3. IFE (Internal Factor Evaluation)
4. IE (Internal External)
5. CPM (Critical Path Matrix)
6. SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat)
7. QSPM (Quatitative Strategic Planning Matrix)
8. PLC (Product Life Cycle)
9. EFE (External Factor Evaluation)
Macam-Macam Matrix sebagai berikut ada 9 matrix :
1. BCG (Boston Consulting Group)
2. SPACE (Strategic Positioning and Action Evaluation)
3. IFE (Internal Factor Evaluation)
4. IE (Internal External)
5. CPM (Critical Path Matrix)
6. SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat)
7. QSPM (Quatitative Strategic Planning Matrix)
8. PLC (Product Life Cycle)
9. EFE (External Factor Evaluation)
Jenis-jenis strategi ada 4 Alternatif Strategi :
- Strategi Integrasi : Forwards, Backwards & Horizontal
- Strategi Intensif
- Strategi Diversifikasi
- Strategi Defensif
- Pelajari Strategi Generic (Micheal Porter) & Strategi Keunggulan Bersaing (Porter)
·
Manajemen Pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
·
Manajemen Pemasaran adalah salah satu
kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai
jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan.
Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen
jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
·
Manajemen Pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang di design untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong)
·
American Marketing Association,
menterjemahkan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia
usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi
ketimbang kegiatan pemasaran.
·
Philip Kotler dalam bukunya Marketing
Management Analysis, Planning, and Control, mendefinisikan pemasaran secara
lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok
lainnya.
·
Definisi Pemasaran menurut William J.
Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.
Proses Manajemen Strategik
Dimensi-dimensi keputusan strategik
- Isu (masalah) strategik membutuhkan keputusan dari manajemen
puncak
- Isu strategik membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah
besar
- Isu strategik seingkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang
- Isu strategik berorientasi ke masa depan
- Isu strategik biasanya mempunyai konsekuensi multifungsional atau
- Isu strategik mengharuskan perusahaan mempertimbangkan lingkungan
- Strategi global dalam tindakan
Karakteristik keputusan manajemen strategik
Keputusan–keptusan tingkat koorporasi
seringkali ditandai oleh potensi resiko,biaya dan laba yang lebih besar,
kebutuhan fleksibilitas yang lebih besar, dan cakupan waktu yang lebih
lama.keputusan–keputusan seperti itu meliputi pemilihan bidang usaha, kebijakan
deviden,sumber pendanaan jangka panjang, dan prioritas pertumbuhan.
Resiko-resiko manajemen strategik
- Waktu yang digunakan manajer untuk proses manajemen strategik
dapat menimbulkan dampak negatif atas tanggung jawab operasional mereka.
- Jika para perumus strategi tidak terlibat secara dekat dalam
implementasinya, mereka mungkin mengelakkan tanggung jawab individual atas
keputusan yang diambil.
- Para manajer strategik harus mampu mengantisipasi dan menanggapi
kekecewaan para bawahan yang berpartisipasi atas harapan-harapan yang
tidak menjadi kenyataan.
Komponen model manajemen strategik
1. Misi perusahaan (Company Mission)
adalah tujuan unik yang membedakannya dari
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan
operasinya.
2. Profil perusahaan (Company Profile)
Menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber
daya keuangan, manusia, fisik perusahaan.
3. Lingkungan Ekstern (External Environment)
terdiri dari semua keadaan dan kekuatan yang
mempengaruhi pilihan strateginya dan menentukan situasi persaingannya.
4. Analisis dan Pilihan Strategik (Strategik
Analysis ang Choice)
proses penyaringan yang menghasilkan kumpulan
opsi yang nantinya akan menghasilkan pilihan strategik.
5. Sasaran Jangka Panjang (Long-Term
Objectives)
profitabilitas, laba atas investasi, posisi
bersaing, kepemimpinan teknologi, produktivitas, hubungan karyawan, tanggung
jawab sosial, dan pengembangan karyawan.
6. Strategi Umum (Grand Strategy)
rencana umum dan menyeluruh mengenai
tindakan-tindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka panjang.
7. Sasaran Tahunan (Annual Objectives)
hasil yang ingin dicapai organisasi dalam
kurun waktu satu tahun.
8. Strategi Fungsional (Functional
Strategies)
fungsi bisnis atau divisi membutuhkan rencana
tindakan yang spesifik dan terpadu.
9. Kebijakan (policies)
keputusan yang bersifat umum yang telah
ditetapkan sebelumnya yang menjadi pedoman bagi pengambilan keputusan
manajerial yang bersifat repetitif (berulang).
10. Melembagakan Strategi
strategi keseluruhan harus meresap ke dalam
kehidupan sehari-hari perusahaan agar dapat terimplementasi secara efektif.
11. Pengendalian dan Evaluasi
menyiapkan metode pemantauan dan pengendalian
untuk memastikan bahwa rencana strategi diikuti.
BERBAGAI TIPE STRATEGI DALAM SUATU PERUSAHAAN
1. Tipe
Strategi
Strategi alternatif ada 12 seperti pada tabel
berikut, banyak perusahaan yang menjalankan kombinasi dua atu lebih strategi
secara bersama-sama, tetapi strategi kombinasi dapat berisiko jika dijalankan
terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang mampu menjalankan semua strategi yang
dapat menguntungkan perusahaan. Organisasi, seperti individu, memiliki sumber
daya yang terbatas. Organisasi dan individu harus memilih diantara beberapa
alternatif strategi.
Definisi dan contoh Strategi Alternatif
|
||
Strategi
|
Definisi
|
Contoh di Tahun 2003
|
Integrasi kedepan
|
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
distributor atau pengecer
|
Pembuat boneka dan penjual barang melalui pos,
Pleasant Co., baru saja membuat gerai ritel di
Manhattan
|
Integrasi kebelakang
|
Mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan
|
Mcdonald’s mengakuisisi
produsen gelas kertas
|
Integrasi horizontal
|
Mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pesaing
|
Callaway golf mengakuisisi
top-flite Golf Company
|
Penetrasi Pasar
|
Meningkatkan pangsa pasar untuk
produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya
pemasaran yang lebih besar
|
SABMiller Plc menghabiskan $500 juta tahun 2003
untuk
memasarkan bir merek Miller
|
Pengembangan Pasar
|
Memperkenalkan produk/jasa saat
ini ke area geografis yang baru
|
Maskapai penerbangan JetBlue menambahkan puluhan
rute baru
|
Pengembangan Produk
|
Meningkatkan penjualan memlalui
perbaikan produk/jasa saat ini atau
mengembangkan produk/jasa baru
|
GM mengembangkan mobil bertenaga Hidrogen atau
Pfizer mengembangkan pil anti merokok baru
|
Diversifikasi
Konsentrik
|
Menambahkan produk/jasa baru
yang masih berkaitan dengan
produk/jasa lama
|
Microsoft meluncurkan PC
pertamanya yang juga
berfungsi sebagai sarana
hiburan
|
Diversifikasi
Konglomerat
|
Menambahkan produk/jasa baru
yang tidak berkaitan dengan
produk/jasa lama
|
Penyewaan video Blockbuster mungkin akan
mengakuisisi perusahaan pemasar langsung DVD dan musik, Columbia House
|
Diversifikasi
Horizontal
|
Menambahkan produk/jasa baru,
yang tidak berkaitan, kepada
pelanggn saat ini
|
Viacom mengakuisisi Comedy Central, saluran TV
Cabel komedi yang dikenal dengan the man show dan the daily show
dari AOL
|
Retrenchment
|
Mengelompokkan ulang melalui
pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan
penjualan dan laba
|
America West airlanes menutup hu-nya di Columbus,
Ohio, dan
memecat 390 orang karyawannya
|
Divestasi
|
Menjual satu divisi atau bagian
perusahaan
|
ConocoPhilips menjual jaringan gerai circle K-nya
kepad perusahaan kanada, alimentation Couche-Tard
|
Likuidasi
|
Menjual seluruh aset perusahaan,
sepotong-sepotong untuk nilai
riilnya
|
Sprint melikuidasi divisi Web-hosting-nya
|
2. Strategi
Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan
integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi
vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk
mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing.
a. Integrasi
ke depan ( kontrol atas distributor )
Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan
atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin
banyak produsen (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan
membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen.
Strategi ini menyebabkan kekacauan di beberapa industri. Sebagai contoh, Dell
Computer mulai menjalankan integrasi ke depan di tahun 2003 dengan membuat
toko-di-dalam-toko di Sears. Strategi ini melengkapi kios di mal milik Dell
yang memungkinkan pelanggan untuk melihat dan mencoba computer Dell sebelum
mereka membeli. Tidak satu pun dari kios di mal dan toko-di-dalam-toko milik
Dell yang menyimpan persediaan komputer. Pelanggan akan tetap memesan Dell
secara eksklusif melalui telepon atau internet yang merupakan secara historis
membedakan Dell dengan perusahaan komputer lain.
Cara efektif mengimplementasikan integrasi ke depan
adalah waralaba (franchising). Sekitar 2000 perusahaan di kira-kira 50
industri yang berbeda di AS menggunakan waralaba untuk mendistribusikan produk
dan jasa mereka. Bisnis dapat berekspansi secara cepat dengan waralaba karena
biaya dan peluang tersebar di banyak individu. Berikut panduan kapan integrasi
ke depan bisa menjadi strategi yang efektif:
- Ketika
distributor perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau
tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
- Ketika
ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga memberikan
keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi ke depan.
- Ketika
sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan akan
terus bertumbuh secara pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena
integrasi ke depan menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika
industri dasarnya tidak stabil.
- Ketika
suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk
mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya sendiri.
- Ketika
keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi.
- Ketika
distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi
b. Integrasi ke
Belakang ( kontrol atas pemasok )
Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari
kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini
sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu
mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Berikut ini panduan kapan
integrasi ke belakang bisa dijadikan strategi yang efektif:
- Ketika
pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan atau
tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
- Ketika
jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
- Ketika
suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat.
- Ketika
suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk mengelola bisnis
baru yang memasok bahan bakunya sendiri.
- Ketika
manfaat dari kestabilan harga sangat penting.
- Ketika
pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, ini mengisyaratkan bahwa
bisnis memasok produk atau jasa pada industri tersebut merupakan usaha yang
menjanjikan.
- Ketika
suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat
c. Integrasi
Horizontal ( kontrol atas pesaing )
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang
mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah
satu tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah
meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan.
Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya
skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi. Berikut
panduan kapan integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:
- Ketika
perusahaan bisa mendapatkan karakteristik monopolistik dalam area atau daerah
tertentu tanpa ditentang oleh pemerintah atas upaya besar-besaran untuk
mengurangi persaingan.
- Ketika
perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang.
- Ketika
meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.
- Ketika
perusahaan memiliki talenta manusia dan modal yang dibutuhkan untuk mengelola
organisasi yang berkembang dengan sukses.
- Ketika
pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan atas
sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Strategi
Intensif - strategi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal.
Kelompok strategi ini
disebut sebagai strategi intensif karena
mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi
tiga strategi, yaitu:
a. Strategi
Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) - meningkatkan anggaran promosi
Strategi ini dijalankan
untuk meningkatkan market share dari
produk yang ada saat ini pada pasar
yang ada saat ini melalui usaha-usaha
pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi
pasar paling sering digunakan dan
dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan
strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan
harga, yaitu melalui antara lain menaikkan
jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan,
menawarkan secara gencar berbagai item promosi
penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas
publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar
tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Pasar
belum jenuh.
- Tingkat
pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan.
- Market
share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik.
- Kenaikan
skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif.
- Ada
korelasi positif signifikan antara kenaikan
penjualan dengan kenaikan biaya pemasaran.
Contoh strategi penetrasi pasar (Market
Penetration Strategy) :
- HM
Sampoerna melakukan aktivitas pemasaran dan promosi yang intensif dan
besar-besaran untuk produk rokok merk A- Mild Sampoerna.
- Coca-Cola
menerapkan strategi penetrasi pasar untuk
meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan upaya
pemasaran yang lebih besar. Untuk mendukung
strategi tersebut, Coca-Cola berusaha menciptakan
suatu tren dan membuat iklan yang unik
dan kreatif. Sebagai contoh nyatanya, Cola-Cola
meluncurkan iklan ”Coca-Cola Brrrrrrr…”. Dilihat dari iklan ini,
Coca-Cola ingin menciptakan suatu image bahwa dengan minum
Coca-Cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.
b. Strategi
Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) - memperluas geografi dan membuka pasar baru
Memperkenalkan produk yang
ada saat ini pada pasar baru (new
market). Strategi pengembangan pasar ke new market ini
dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen
baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi
pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Beberapa
pedoman yang akan membuat strategi pengembangan
pasar efektif:
- Saluran
distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus.
- Pasar
belum jenuh.
- Ada
kelebihan kapasitas produksi.
- Industri
dasar menjadi global secara cepat.
Contoh pengembangan pasar (Market Development
Strategy) :
- PT.
Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel
barunya di berbagai kota besar di
Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia.
- PT.
Garuda Indonesia membuka berbagai rute
penerbangan baru baik domestik maupun mancanegara
antara lain rute Jakarta-Tanjung Karang, Jakarta-Malang
dan Jakarta-Kendari serta Yogyakarta - Singapore
dan Denpasar-Hong Kong.
c. Strategi Pengembangan
Produk (Product Development Strategy) - memperbaiki/memodifikasi produk untuk menaikkan volume penjualan.
Merupakan strategi yang
dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada
saat ini. Menjalankan strategi ini berarti
melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan
pengembangan yang besar. Pedoman yang harus
dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
- Produk
berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk.
- Industri
dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat.
- Pesaing
menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing.
- Persaingan
yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat.
- Kemampuan
yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan.
Contoh pengembangan produk (Product Development
Strategy) :
- PT.
Unilever Indonesia mengembangkan produk Pepsodent
dengan beberapa varian.
- PT.
TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan,
dari jasa PSTN menuju hingga jasa Narrowband
ISDN dan Intelligent Networks.
4. Strategi
Diversifikasi
Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus), horizontal, dan konglomerat.
a. Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan,
secara umum disebut diversifikasi konsentrik atau terfokus. Dell computer
menjalankan diversifikasi konsentrik dengan memproduksi dan memasarkan
elektronik untukkonsumen seperti televise layar datar dan MP3 player. Juga,
Dell baru-baru ini membuka took untuk mengunduh music secara online. Ini adalah
contoh strategi diversifikasi konsentrik untuk Dell, karena perusahaan melihat
bisnis PC menjadi lebih terikat dengan bisnis hiburan karena keduanya menjadi
lebih digital. Berikut adalah panduan kapan diversifikasi konsentrik bisa
menjadi bisnis efektif:
- Ketika
suatu organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh lambat.
- Ketika
penambahan produk yang baru, tetapi berkaitan, akan secara signifikan mendorong
penjualan produk saat ini.
- Ketika
produk yang baru, tetapi berkaitan, dapat ditawarkan pada harga yang sangat
kompetitif.
- Ketika
produk baru, tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman yang
menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini.
- Ketika
produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup
produk.
- Ketika
perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.
b. Diversifikasi Horizontal - menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan kepada pelanggan saat ini karena sudah dikenal
Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak
berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut diversifikasi horizontal. Strategi
ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena perusahaan seharusnya
sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini. Berikut strategi kapan diversifikasi
horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:
- Ketika
pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan
meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan.
- Ketika
suatu organisasi bersaing dalam industry yang sangat kompetitif dan atau tidak
tumbuh, seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah.
- Ketika
jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan prosuk
baru ke pelanggan saat ini.
- Ketika
produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini
c. Diversifikasi Konglomerat - menambah produk baru/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama.
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak
berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat. Berikut enam panduan kapan diversifikasi
konglomerat bisa menjadi strategi efektif:
- Ketika
industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba.
- Ketika
perusahaan memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing
di industri baru.
- Ketika
perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan yang
merupakan peluang investasi yang menarik.
- Ketika
ada sinergi keuangan antara perusahaan pembeli dan yang dibeli.
- Ketika
pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh.
- Ketika
tuduhan tindakan monopoli dapat dikenakan terhadap perusahaan yang secara
historis berfokus pada satu industri
General Elektrik (GE) merupakan perusahaan terbaik
yang didiversifikasi secara ketat, GE membuat lokomotif, bola lampu,
pabrik-pabrik daya, dan kulkas, GE Mengelola lebih banyak kartu kredit daripada
American Express, GE memiliki pesawat yang lebih komersil dibanding American
Airlines.
5. Strategi
Defensif - bertahan
a. Retrechment - efesiensi macam-macam biaya
Retrechement terjadi jika suatu organisasi mengelompokkan
ulang melalui pengurangan kas dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba
yang menurun. Retrechment didesain untuk memperkuat kompetensi
dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment, penyusunan strategi bekerja dengan
sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan,
media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah dan
gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang
labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua dan kuno, mengotomatisasi proses,
mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system kontrol pengeluaran.
Berikut panduan kapan retrenchment bisa menjadi
strategi yang efektif:
- Ketika
perusahaan memiliki kompetensi yang uni tetapi gagal untuk mencapai tujuannya
secara konsisten dari waktu ke waktu.
- Ketika
perusahaan adalah salah satu dari pesaing yang paling lemah di industry.
- Ketika
perusahaan terbebani oleh ketidakefisienan, profitabilitas yang rendah, moral
karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk memperbaiki
kinerja.
- Ketika
perusahaan gagal untuk memanfaatkan peluang ekternal, meminimalkan ancaman
ekternal, mengambil keuntungan dari kekuatan internal, dan mengatasi kelemahan
internal sepanjang waktu.
- Ketika
perusahaan telah berkembang sedemikian besar dalam waktu cepat sehingga
diperlukan reorganisasi internal besar-besaran
b. Divestasi - menjual 1 divisi/bagian dari suatu organisasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu
organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan
strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan
yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak
cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
Berikut panduan kapan strategi divestasi bisa
menjadi strategi yang efektif:
- Ketika
perusahaan telah melakukan retrechement dan gagal untuk mencapai perbaikan yang
diharapkan.
- Ketika
sebuh divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi.
- Ketika
tindakan antimonopoli pemerintah mengancam perusahaan
c. Likuidasi - menjual seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah
Menjual seluruh aset perusahaan, secara
terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk nilai rill disebut likuidasi.
Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi
strategi yang sulit secara emosional.
Berikut ini panduan kapan divestasi bisa menjadi
strategi efektif:
- Ketika
perusahaan menjalankan strategi retrechment dan divestasi, dan tidak satu pun
yang berhasil.
- Ketika
alternatif bagi perusahan hanyalah kebangkrutan.
- Ketika
pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual aset-aset
perusahaan
RANGKUMAN
Intergrasi - depan = atur distributor.
- belakang = atur pemasok.
- horizontal = atur pesaing.
Intensif - penetrasi pasar = meningkatkan dan mengembangkan promosi.
- pengembangan pasar = memperluas geografi dan membuka pasar baru.
- pengembangan produk = memperbaiki atau memodifikasi produk.
Diversifikasi - konsentrik = menambah produk/jasa baru tapi tetap berhubungan.
RANGKUMAN
Intergrasi - depan = atur distributor.
- belakang = atur pemasok.
- horizontal = atur pesaing.
Intensif - penetrasi pasar = meningkatkan dan mengembangkan promosi.
- pengembangan pasar = memperluas geografi dan membuka pasar baru.
- pengembangan produk = memperbaiki atau memodifikasi produk.
Diversifikasi - konsentrik = menambah produk/jasa baru tapi tetap berhubungan.
- horizontal = menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan kepada pelanggan saat ini karena sudah dikenal.
- konglomerat = menambah produk baru/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama.
Defensif - retrechment = efesiensi macam-macam biaya
- divestasi = menjual 1 divisi/bagian dari suatu organisasi
- likuiditas = menjual seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah
BCG
Pengertian
Analisis Matriks BCG dan Contohnya –
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan
perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan
tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau
menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam
menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran
merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.
Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce
Henderson juga merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah
perusahaan konsultan manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki
peringkat ketiga perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014.
Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston
Consulting Group (BCG) maka
matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting
Group. Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products
life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product
Portfolio Matrix (Matriks Portofolio
Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG
Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan
Pangsa Pasar BCG), Boston
Box dan Portfolio
Diagram (Diagram Portofolio).
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau
terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4
kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit
yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate
(tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-masing diwakili
oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question
Marks).
Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau
unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat
serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang
dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan
membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut
dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan
keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan
produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah
menjadi kategori Sapi perah (Cash
Cows) apabila mereka tetap dapat
mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami
penurunan.
Cash
Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash
Cows atau Sapi Perah adalah produk atau
unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan
yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar
yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan
yang didapat pada tingkat Cash
Cows ini biasanya digunakan sebagai
pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang masih
berada di kategori Question
Marks (Tanda Tanya) atau membayar
hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham.
Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam
kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga
dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan.
Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang
termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki
pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah.
Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan
yang sangat rendah atau bahkan harus menderita kerugian. Produk atau bisnis
unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras
waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau
produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan
mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen
perusahaan.
Question
Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question
Marks kadang-kadang disebut juga dengan
problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question
Marks ini adalah produk atau bisnis unit
yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih
sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan).
Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk
berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap
berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question
Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi.
Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis
matriks BCG memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) seperti pada gambar dibawah ini.
Strategi setelah Analisis Matriks BCG
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap
selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan
tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat
diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam Matriks BCG.
- Build atau
Membangun, yaitu
meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat
meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong
produk-produk dalam kategori Question
Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash
Cows.
- Hold atau
Mempertahankan, yaitu
strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori yang
sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars.
- Harvest atau
Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi
dan mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau
meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya
digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di
kategori Cash Cows.
- Divest atau
Melakukan Divestasi, yaitu
strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit
bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki
pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk
atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs.
Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit
bisnis dengan menggunakan Matriks BCG.
Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis
Analisis Matriks BCG dapat digunakan untuk menganalisis Bisnis unit
strategis, merek, produk atau bahkan perusahaan itu sendiri. Langkah pertama
adalah menentukan pilihan terhadap unit mana yang akan dianalisis.
Langkah 2. Tentukan Pasar (Market)
Menentukan Pasar merupakan hal yang paling penting dalam melakukan
analisis. Kesalahan menentukan pasar akan menyebabkan klasifikasi yang tidak
tepat. Sebagai contoh, jika kita menganalisis mobil bermerek BMW di pasar
pengangkutan umum maka akan mendapatkan hasil di kategori Dogs. Karena mobil bermerek BMW lebih dominan dan kuat di pasar mobil mewah.
Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share)
Relative Market Share dapat dihitung berdasarkan segi Pangsa Pasar ataupun
segi Pendapatan. Perhitungannya adalah dengan membagi Pangsa Pasar atau
Pendapatan merek kita sendiri dengan Pangsa Pasar atau Pendapatan merek pesaing
terbesar kita dalam industri yang sama. Misalnya, jika perusahaan kita adalah
memproduksi Smartphone, pangsa pasar pesaing kita adalah sekitar 25% sedangkan
pangsa pasar kita hanya 10% pada tahun yang sama, maka nilai Relative
Market Share kita adalah 0,4 saja. Dalam Matriks
BCG, Relative Market Share diletakkan pada sumbu X. Di sudut kiri paling atas berikan nilai 1,
ditengah matriks berikan nilai 0,5 dan sudut kanan atas berikan nilai 0.
Relative Market Share = Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan kita /
Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan pesaing terbesar
Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate)
Tingkat pertumbuhan industri dapat diketahui dari laporan industri yang
biasanya tersedia secara online. Tingkat Pertumbuhan pasar dapat dihitung
dengan melihat pertumbuhan pendapatan rata-rata dari perusahaan terkemuka.
Tingkat pertumbuhan pasar diukur dengan persentase (%). Titik tengah sumbu Y
biasanya ditetapkan pada tingkat pertumbuhan 10%, tetapi dapat juga bervariasi
sesuai dengan aktual pencapaian industri yang bersangkutan. Beberapa industri
mengalami pertumbuhan selama bertahun-tahun tetapi hanya pada tingkat
pertumbuhan rata-rata 1% hingga 2% per tahun. Oleh karena itu, ketika melakukan
analisis kita harus mengetahui tingkat pertumbuhan yang dianggap paling
signifikan (titik tengah) untuk memisahkan Cash
Cows dengan Stars dan Question Marks dengan Dogs.
Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG
Setelah melakukan perhitungan pada setiap variabel pengukuran, gambarkan
posisi merek atau produk anda ke dalam matriks dengan bentuk lingkaran.
Gambarkan juga merek atau produk lainnya dengan bentuk lingkaran sesuai dengan
proporsi pendapatan atau pangsa pasar yang didapat oleh merek yang
bersangkutan.
Contoh Analisis Matriks BCG
Berdasarkan langkah-langkah yang disebutkan diatas, berikut ini adalah
contoh untuk Analisis Matriks BCG atau BCG
Growth-Share Matrix.
Dalam bisnis, ada banyak cara untuk meraih sukses, menurut Michael Porters ada beberapa pilihan strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Lalu bagaimana cara perusahaan memilih strategi tersebut agar mencapai keberhasilan?
Di tengah kemajuan dunia penerbangan nasional dalam beberapa tahun terakhir, konsumen disediakan banyak pilihan penerbangan. Anda bisa memilih penerbangan dengan biaya murah, dengan fasilitas terbatas, atau memilih penerbangan dengan layanan yang fantastik dan kenyamanan maksimal. Atau, Anda akan memilih penerbangan yang hanya melalui rute terbatas, namun dikenal handal di rute-rute yang dijalani. Of course, pilihan itu ada di tangan Anda sebagai konsumen. Sama seperti perusahaan yang memilih strategi kompetitif dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Berikut ini strategi kompetitif yang dapat membantu anda, untuk memilih rute yang tepat dalam meraih sukses.
Porters Generics Competitve Strategies adalah strategi yang digunakan perusahann untuk meraih keunggulan kompetitf. Strategi ini dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu:
1. Cost Leadership Strategy - persaingan harga terendah
Cost Leadership Strategy adalah upaya mendapatkan keunggulan kompetitif dengan meningkatkan penjualan melalui persaingan harga terendah. Strategi biaya terendah adalah upaya meminimalkan biaya untuk mendapatkan produk atau jasa dengan harga terendah. Strategi ini lebih efektif apabila diterapkan pada konsumen yang sensitif harga, konsumen akan memilih harga yang lebih murah, meskipun kualitas sedikit lebih buruk.
Strategi ini dapat diterapkan dengan cara:
- Meminimalkan biaya produksi untuk mencapai efisiensi biaya
- Perusahaan menetapkan biaya termurah untuk meraih laba yang lebih tinggi
- Meraih pangsa pasar yang luas, dari harga yang lebih rendah
Perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah Walmart, Walmart adalah perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan department store. Walmart menerapkan strategi Every Day Low Price dan bekerja sama dengan suplier untuk memastikan harga tetap stabil dan terjaga pada level minimum.
2. Differentiation Strategy
Diferensiasi melibatkan upaya memproduksi produk atau jasa yang berbeda dan lebih unggul dari para pesaing. Strategi ini sangat tergantung kepada kondisi alami industri, produk atau jasa itu sendiri, tetapi biasanya melibatkan fitur, fungsi, daya tahan, dukungan, dan juga citra merek yang dihargai oleh pelanggan.
Untuk membuat sebuah strategi diferensiasi, organisasi perlu:
- Memiliki riset, pengembangan, dan inovasi yang baik
- Mampu menyerahkan produk atau jasa berkualitas tinggi
- Memiliki penjualan dan pemasaran yang efektif sehingga pasar memahami manfaat-manfaat berbeda yang ditawarkan.
Strategi ini fokus pada pengembangan produk
yang menawarkan nilai lebih dan keunikan produk yang tidak dimiliki kompetitor.
Penambahan nilai produk ini membuat perusahaan menetapkan harga premium untuk
produknya. Keunggulan nilai ini dilihat dari fungsi, durability, penjualan,
kualitas, dan fitur tambahan.
Perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah
McDonalds. McDonalds adalah restaurant cepat saji di Amerika yang memiliki
cabang di berbagai belahan dunia. McDonalds menyediakan makanan untuk konsumen
di semua usia dan memiliki paket produk yang berbeda untuk tiap segmen.
Perusahaan memanfaatkan peluang dari kebiasaan masyarakat modern dengan
mobilitas tinggi.
3. Fokus
Strategy
Fokus strategy atau bisa juga disebut strategi segmentasi adalah suatu strategi yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan kedua strategi sebelumnya bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen pasar yang lebih kecil dan spesifik.
Dengan memahami dinamika pasar dan kebutuhan unik dari konsumen, perusahaan mengembangkan produk atau jasa berbiaya rendah atau spesifik. Karena mereka melayani konsumen dalam pasar secara unik, mereka cenderung membangun loyalitas merek yang kuat di kalangan konsumen. Ini membuat segmen pasar yang mereka kuasai kurang menarik bagi pesaing.
Apapun strategi fokus yang dipergunakan (Cost Focus atau Differentiation Focus), kunci untuk keberhasilan penerapan strategi fokus adalah menjamin adanya pertambahan nilai ekstra sebagai hasil dari melayani ceruk pasar tersebut. Tidak cukup fokus hanya pada satu segmen pasar karena perusahaan terlalu kecil untuk melayani pasar yang lebih luas. Jika Anda mencoba-coba masuk ke pasar yang lebih besar, Anda akan memiliki risiko besar harus berhadapan dengan perusahaan yang lebih siap melayani pasar yang lebih luas.
Jadi bagaimana memilih strategi yang tepat?
Keputusan terhadap pemilihan strategi bersaing generik akan mempengaruhi keputusan-keputusan lainnya, sehingga waktu untuk membuat keputusan tersebut bisa saja lebih lama. Keputusan tentang pilihan strategi tentu harus dibuat, dan Porter secara spesifik memperingatkan untuk tidak menggunakan lebih dari satu strategi. Satu alasan di balik ini adalah bahwa apa yang diperlukan untuk membuat setiap tipe strategi juga membutuhkan tipe sumberdaya yang berbeda.
Strategi biaya termurah membutuhkan sumberdaya internal yang benar-benar detil terhadap proses. Strategi diferensiasi, di sisi lain, membutuhkan pendekatan yang berorientasi kepada pelanggan dan sangat kreatif. Strategi fokus menerapkan biaya termurah dan diferensiasi produk pada ceruk pasar tertentu. Jadi, saat memilih salah satu dari 3 strategi bersaing generik, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan kompetensi dan kekuatan. Selain itu perusahaan juga harus konsisten menetapkan strategi kompetitif nya.
Competitive strategy sebuah perusahaan dapat diartikan,
secara relatif terhadap pesaingnya, merupakan sekumpulan kebutuhan pelanggan dalam rangka
mencari kepuasan pelanggan melalui produk atau jasa perusahaan, menurut Sunil
Chopra, dalam bukunya yang berjudulSupply Chain Management 42
Suatu perusahaan dikatakan memiliki
keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut :
·
mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki
pesaing
·
melakukan sesuatu lebih baik dari
perusahaan lain
·
mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu
dilakukan oleh perusahaan lain
Menurut Michael E. Porter dalam
tulisannya berjudul “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior
Performance. 85”, keunggulan
kompetitif bertumbuh secara fundamental dari nilai yang memungkinkan perusahaan
untuk menciptakan nilai itu bagi para pembelinya melebihi biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk menciptakannya.
“Keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja
perusahaan dalam pasar yang kompetitif
… Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar
menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.” Michael E.
Porter
Lebih jelasnya lagi, menurut Fred David
dalam bukunya yang berjudul Strategic Management: Concepts and Cases 31, mendefinisikan
keunggulan kompetitif sebagai, “apa pun yang perusahaan lakukan lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan”.
Ketika perusahaan dapat melakukan
sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan atau memiliki sesuatu
yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikan keunggulan
kompetitif
Berikut beberapa contoh competitive
strategy dari perusahaan :
·
Everyday low prices (low cost retailer
for a wide variety of products), Wal Mart
·
Custom-made computer systems at a
reasonable cost, Dell Computer
Porter (2008) menjelaskan keunggulan
bersaing terdiri atas :
- Biaya Rendah (Low
Cost) yaitu Strategi yang mengandalkan keunggulan biaya yang
relatif rendah dalam menghasilkan barang dan
jasa.
- Deferensiasi yaitu Kemampuan untuk
menghasilkan barang dan
jasa unik dan memiliki nilai lebih dalam bentuk kualitas,
sifat-sifat khusus/ ciri khas dan pelayanan lainnya.
- Fokus yaitu Strategi yang berusaha mencari
keunggulan dalam segmen sasaran tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas maka
keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai
satu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan
yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan,
menyerahkan, mendukung produknya. Masing–masing aktivitas dapat mendukung
posisi biayarelatif perusahaan dan
menciptakan dasar untuk diferensiasi. Sebagai contoh keunggulan biaya dalam
perusahaan dapat berasal dari sistem pemasaran dengan berbasis
biaya murah, kegiatan operasional yang efektif dan efisien, pembelian bahan
baku yang berkualitas tinggi, dan desain produk yang unggul.
Komentar
Posting Komentar